BULAN sebagai SATELIT BUMI

Bulan sebagai satelit Bumi, memiliki orbit berbentuk elips. Bulan merupakan benda langit yang beredar mengelilingi bumi, disebut juga...

Bulan sebagai satelit Bumi, memiliki orbit berbentuk elips.
Bulan merupakan benda langit yang beredar mengelilingi bumi, disebut juga sebagai satelit bumi. Bulan berbentuk bola,massa bulan 1/81 massa bumi, diameter bulan ¼ diameter bumi, gaya grafitasi bulan 1/6 gravitasi bumi, jarak bulan terhadap bumi kurang lebih 384.403 km. 

Dalam tata surya kita bulan bersama-sama bumi beredar mengelilingi matahari, bulan juga berotasipada sumbunya.

Permukaan bulan yang kelihata dari bmi selalu teap, halini disebabkan period rotasi bulan sama dengan period revolusi bulan (dalam mengelilingi matahari). Period peredaran bumi disebut satu bulan dan dn dari dua jenis,yaitu : satu bulan sderis (27,33 hari) dan satu bulan sinoderis atau komariah (29,5 hari).

Akibat bulan mengelilingi bumi dan bersamaisama bumi mengelilingi matahari maka bulan akan kelihatan dari bumi dengan buntuk fase :
• Bulan baru/ bulan mati
Bulan berada diantara maahari dan bumi (ketiganya garis)

• Kuartir pertama
Bulan telah beredar kearah perempatan yang pertama.
 
• Bulan purnama (kurtir kedua).
Bulan berada di belakang bumi. 
Jadi, kedudukan matahari – bumi – bulan segaris.
 
• Kuartir ketiga
Peredaran bulan sampai pada perempatan ketiga.

Di bulan ada bagian–bagian yang kelihatan agak gelap, halus, dan datar yang dahulunya dianggap sebagai laut aau maria. 
Ternyata sebenarnya adalah daratan yang kering dan halus permukaannya terlihat pula kawah–kawah. Kawah ini terjadi karena volkanisme, tetapi mungkin juga karena tabrakan meteor.
Dibulan terdapat barisan-barisan pegunungan,daratan tinggi,rangkaian kawah dan rengkahan-rengkahan.

Bulan tidak mempunyai angkasa. 
Ada beberapa akibat dari keadaan bulan yang tidak mempunyai angkasa antara lain sebagai berikut.
1. Bumi tidak dapat merambat di bulan.
2. Langit di bulan hitam kelam,tidak seperti di bumi langitnya biru.
3. Suhu pada permukaan bulan dapat berubah dengan cepat, bagian bulan yang mendapat sinar matahari suhunya dapat smpi 110 derajat cecius sebaliknya bagian bulan yang tidak mendapat sinar matahari suhunya dapat sampai -173 derajat celcius.
4. Di bulan tidak mengenal siklus air, karena tidak dijumpai air.

Bulan adalah salah satu benda angkasa selain bintang yang bersinar pada malam hari. 
Manusia dengan teknologinya sudah bisa mencapai bulan. Manusia pertama yang menapakkan kakinya adalah astronout dari Rusia yang bernama Y.Gagarin dan Neil Armstrong. 

Bulan merupakan satelit bumi yang berputar pada porosnya dan mengitari matahari sesuai dengan arah putar matahari. Bulan 400 kali lipat lebih dekat dengan bumi jika dibandingkan dengan matahari. Selain itu juga lebih kecil 400 kali lipat dari matahari.

Bulan mempunyai diameter (garis tengah) 2.160 mil atau 3.476 km. Jarak antara bulan dengan bumi adalah 238.860 mil (384.400 km). Jarak antara bulan dengan matahari adalah 92.761.140 mil (149.615.600 km).
 
Permukaan bulan bertabur batu dan terdiri dari hamparan titik-titik kawah yang tak terhitung jumlahnya. Diperkirakan umur bebatuan tersebut 4.420.000.000 tahun. 
Dua Kawah yang diketahui terletak pada permukaan bulan dinamakan “Copernicus” dan “Tycho”.
 
Bulan berotasi setiap 27 ½ hari, tetapi karena gerakan perputaran bumi, bulan memerlukan waktu lebih yaitu 29 ½ hari untuk kembali pada posisinya semula. 

Ketika bulan mengelilingi bumi, kita hanya melihat hanya setengah dari cahaya bulan. Bulan kelihatan berubah bentuknya. Inilah yang disebut dengan Bulan baru

Bulan adalah tetangga terdekat Bumi dalam antariksa. Bulan juga benda paling cemerlang dalam langit malam, bukan karena terdiri dari gas menyala seperti matahari, melainkan karena memantulkan cahaya matahari. 

Fase Bulan
Pada beberapa malam bulan berupa bola sempurna ynag bercahaya, sedangkan pada malam lain hanya berupa sepotong perak. 
Namun demikian bentuk dan ukuran bulan tak berubah. Yang berubah hanyalah penampakkannya, sepadan dengan bertambah dan berkurangnya permukaan bulan yang disinari matahari. Perubahan panampakkan bulan disebut fase.

Tatkala bulan berada diantara Bumi dan Matahari, sisinya yang gelap menghadap ke Bumi, sehingga bulan tidak tampak. 
Fase gelap Bulan ini dinamakan Bulan Muda.
 
Segera sesudah bulan muda, bulan sabit yang mirip benang terlihat di langit barat sesudah matahari tenggelam. Sabitnya menjadi semakin lebar hari demi hari hingga menjadi Bulan separuh. bulan dikatakan mengembang bila ukurannya nampak bertambah besar. Fase ini disebut pekan pertama. 

Kira-kira tujuh hari sesudah pekan pertama, atau 14 hari sesudah bulan muda, bulah telah berpindah ke suatu titik, sehingga bumi terletak diantara bulan dan matahari. Seluruh sisi bulan yang diterangi matahari menjadi nampak; fase ini dinamakan bulan purnama. Bulan purnama ini tepat berlawanan dengan bulan muda. 

Bulan terbit pada langit pagi di timur dan tenggelam di barat sekitar matahari terbit.
 
Sesudah bulan purnama, bulan mulai menyusut (menjadi lebih kecil), melewati tahap bulan separuh, yang disebut pekan terakhir, dan akhirnya kembali fasa bulan muda. Bulan separuh yang bertambah besar disebut bulan separuh yang sedang menggembang. Bulan yang menciut disebut bulan separuh yang lagi menyusut.
 
Bulan memerlukan 29½ hari untuk menamatkan satu peredaran mengelilingi Bumi. Bulan berjalan bersama bumi selama bumi mengedari matahari. Namun sewaktu terbit dan tenggelam gerakannya seolah-olah dari timur ke barat, karena putaran bumi lebih cepat daripada peredaran bulan mengelilingi bumi.


Bulan sabit Bulan sesudah lima hari Bulan sesudah sepekan
Bulan sesudah 10 hari Bulan sesudah 13 hari Bulan purnama

Bagaimana Matahari, Bumi dan Bulan bergerak ?
Tanpa disadari sebenarnya kita selalu berputar dimuka bumi ini sesuai dengan bumi dan tata surya. Sistem tata surya kita yang terdiri dari 9 planet, bulan, komet (asteroid) sering disebut juga tubuh atau anggota benda-benda angkasa, dimana seluruh benda angkasa tersebut bergerak secara tetap. Pusat dari benda-benda angkasa atau tata surya kita adalah Matahari. Matahari berputar pada porosnya / berotasi selama 25 hari. Bumi yang merupakan planet ketiga dari Matahari, berputar pada porosnya dalam jangka waktu 24 jam. Inilah yang menyebabkan adanya siang dan malam. Selain berputar pada porosnya bumi juga berputar mengelilingi matahari atau disebut juga evolusi. Jalur bumi untuk mengitari matahari disebut dengan “Orbit”.
Untuk mengelilingi matahari, bumi memerlukan waktu selama 365 ¼ hari atau kira-kira 1 tahun. Demikian juga dengan bulan. Bulan berevolusi 27 ½ hari. Tetapi karena bumi juga berputar, membuat bulan memerlukan waktu lebih untuk kembali pada posisinya semula. Bulan merupakan tetangga terdekat Bumi dalam tata surya. Permukaannya bertabur batu dan terdiri dari hamparan titik-titik kawah yang tak terhitung jumlahnya. Terkadang selama dalam jalur orbitnya, bulan dan bumi menjadi satu garis atau sejajar. Ketika hal ini terjadi maka inilah yang disebut dengan Gerhana. 

Gerhana Bulan 
Gerhana bulan terjadi ketika bumi berada di antara matahari dan bulan serta berada dalam satu garis. Hal ini menyebabkan hanya sebagian kecil sinar matahari yang mencapai bulan. 

Selama gerhana bulan kita dapat melihat bayangan bumi pada bulan dengan menggunakan teleskop. Pada gerhana matahari, bulan berada di antara bumi dan matahari. Bila hal ini terjadi maka sebagian sinar matahari ke permukaan bumi tertutupi oleh bulan. 

Selama gerhana matahari, sebenarnya bulan membuat dua bayangan terhadap bumi. Bayangan pertama di sebut dengan “Umbra” yang hanya mencapai sebagian kecil permukaan bumi. Bayangan lainnya disebut “Penumbra” , dimana bayangannya mencapai bumi lebih besar dari “umbra”. Hal ini menyebakan secara perlahan langit menjadi gelap. 

Jika bulan dan matahari berada pada satu garis yang sempurna, maka disebut Gerhana Total. Gerhana matahari total hanya dapat dilihat dari daerah permukaan bumi yang terkena bayangan “umbra”. Gerhana Total sangat jarang terjadi. Mungkin seseorang hanya dapat menyaksikannya sekali dalam seumur hidupnya.

Gerhana bulan merupakan salah satu dari sekian banyak kejadian di alam semesta yang kita ketahui dan merupakan bukti ke-Mahakuasaan sang pencipta alam semesta.

You Might Also Like

0 Comments