Hubungan Pelangi dengan Spektrum Cahaya

Pelangi merupakan fenomena optic dan meteorology yang menghasilkan spectrum cahaya yang hamper bersambung di langit apabila matahari bers...

Pelangi merupakan fenomena optic dan meteorology yang menghasilkan spectrum cahaya yang hamper bersambung di langit apabila matahari bersinar setelah terjadi hujan. 
Pelangi berupa lengkungan warna warni dengan warna merah pada lekungan paling luar dan warna ungu pada lengkungan paling dalam. 
Warna-warna pelangi adalah merah oranye, kuning, hijau, biru, indigo dan ungu.

http://express.howstuffworks.com/gif/exp-rainbow-main.jpg
Pelangi, selalu indah...
Pelangi terjadi karena peristiwa pembiasan sinar matahari oleh air hujan, oleh karena itu pelangi dapat dilihat setelah hujan turun. Bentuk pelangi yang berupa lengkungan disebabkan tetes air hujan di udara yang berbentuk bulat atau sfera. 
Namun, bagian bawah pelangi biasanya terlindung oleh bumi sehingga pelangi yang dapat dilihat hanya berupa lengkungan. Pelangi secara utuh dapat dilihat jika sedang berada di pesawat terbang yang mengudara.

Seorang ilmuan fisika bernama Isaac Newton adalah orang yang pertama kali menyelidiki mengapa cahaya putih bias menghasilkan spectrum warna pelangi. 
Newton melakukan sebuah eksperimen untuk menyelidiki hal ini. Cahaya matahari diarahkan pada suatu lubang sempit dalam sebuah ruang gelap.

Pembiasan Cahaya
Pembiasan cahaya matahari yang berwarna putih oleh prisma disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :
  1. Masing-masing warna bergerak dalam bentuk gelombang dengan panjang gelombang yang berbeda-beda.
  2. Cahaya merah memiliki panjang gelombang 700nm, sedangkan cahaya ungu memilki panjang gelombang 400nm.
  3. perambatan gelombang yang melalui prisma akan mengalami pembiasan karena gelombang melewati dua medium yang berbeda kerapatannya yaitu dari udara ke kaca
  4. warna yang memiliki panjang gelombang terpanjang (merah) dibiaskan paling sedikit, sedangkan warna yang memiliki panjang gelombang terpendek dibiaskan paling banyak.
Proses Terjadinya Pelangi.
Kunci terjadinya pelangi adalah pembiasan cahaya. 
Cahaya yang melewati dua medium yang berbeda akan mengalami pembiasan dan berubah arahnya. 
Pembelokan ini terjadi karena cahaya bergerak dengan kecepatan berbeda ketika melalui medium yang berlainan.

Hal ini dapat dijelaskan seperti peristiwa cahaya yang melewati sebuah prisma kaca. 
Saat memasuki prisma kaca cahaya akan dibelokan, begitu juga saat cahaya keluar dari prisma kaca tersebut. Prisma juga memisahkan cahaya putih menjadi komponen warnanya. Warna cahaya yang berlainan memiliki frekuensi yang berbeda sehingga kecepatan cahaya juga berbeda saat memasuki suatu zat. 
Cahaya yang memiliki kecepatan rendah akan mengalami pembelokan lebih tajam ketika pindah dari udara ke kaca. 
Hal ini juga yang menyebabkan cahaya putih dipisahkan berdasarkan frekuensinya. Tetes air hujan berfungsi seperti prisma ketika menyebarkan cahaya matahari sehingga terbentuk pelangi.

Jenis-Jenis Pelangi, diantaranya :
Pelangi primer
Pelangi primer adalah pelangi yang terjadi akibat satu pantulan air hujan. Pelangi primer memiliki warna yang terkuat, dengan warna merah pada bagian luar dan warna ungu pada bagian dalamnya.

Pelangi sekunder
Pelangi sekunder adalah terjadinya pantulan cahaya sebanyak dua kali atau lebih. 
Pelangi sekunder yang dihasilkan oleh dua pemantulan akan terlihat di langit berada di atas pelangi primer. Susunan warna pelangi sekunder merupakan kebalikan dari susunan warna pelangi primer. 
Pada pelangi sekunder warna merah pada bagian dalam sedangkan warna ungu berada pada bagian luar. Warna yang dimiliki oleh pelangi sekunder lebih rendah jika dibandingkan dengan pelangi primer.

You Might Also Like

0 Comments