MANUSIA PERTAMA

Penciptaan Manusia Menurut Al-Qur'an Banyak pemahaman yang ada saat ini tentang seputar penciptaan manusia keluar dari jalur – j...

Penciptaan Manusia Menurut Al-Qur'an
Banyak pemahaman yang ada saat ini tentang seputar penciptaan manusia keluar dari jalur – jalur yang ditetapkan atau diberitakan oleh Alquran.
Berikut adalah kupasan kajian tentang penciptaan manusia yang bernama Adam, kita mulai dengan firman Allah :

“ Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : “ Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah dimuka bumi “ mereka (malaikat ) berkata :
”Mengapa Engkau hendak manjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman : ”Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” 
(Al Baqarah : 30)

Adam bukan manusia pertama
Point yang didapat dalam ayat tersebut diatas adalah :
  1. Allah akan menciptakan Adam di Bumi sebagai khalifah
  2. Malaikat mengetahui sifat manusia yang suka membuat kerusakan dan pertumpahan darah.
Pertanyaannya adalah bagaimana malaikat bisa tahu sifat manusia yang suka berbuat demikian padahal Adam belum diciptakan baru rencana diciptakan, kalau boleh pinjam istilahnya boneka Si Unyil “baru mau akan”.
Jawabannya adalah karena manusia sudah ada sebelum Adam diciptakan dan manusia tersebut suka berbuat kerusakan dan pertumpahan darah, dan kejadian tersebut dilihat oleh malaikat sehingga malaikat tahu sifat manusia makanya mereka dapat berkata demikian berdasarkan apa yang mereka lihat saat itu.
Karena sifat dasar malaikat itu tidak tahu jikalau tidak diberitahu. Hal ini dapat dibuktikan ketika Allah melakukan test dengan mangajukan pertanyaan kepada malaikat nama – nama benda dan hasilnya adalah malaikat tidak mengetahui sedikitpun nama – nama benda yang ditanyakan Allah kepada mereka.
Sehingga Allah memerintahkan Adam untuk mengajarkan kepada malaikat nama – nama benda – benda, setelah diberitahukan oleh Adam baru malaikat itu tahu akan nama – nama benda tersebut.

Jadi sifat dasar malaikat adalah tidak tahu jika tidak diperlihatkan atau diajarkan kepadanya.
“ Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama – nama benda seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman :” sebutkanlah kepadaKU nama – nama benda itu jika kamu memang orang – orang yang benar (Al Baqarah :31)

“ Mereka (malaikat) menjawab :”Maha suci Engkau tiada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha bijaksana (Al Baqarah :32)

“ Allah berfirman  : Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama – nama benda ini. Maka setelah diberitahukannya nama – nama benda itu. Allah berfirman :”Bukankah sudah KU katakan kepadamu bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembuyikan (Al Baqarah :33)

Dari percakapan tersebut dapat disimpulkan bahwa Adam bukanlah manusia pertama seperti apa yang kita pahami selama ini, melainkan ada manusia lain seperti Adam.

Penciptaan Adam di Bumi bukan di “surga”
Kembali pada point pertama, bahwa Adam diciptakan dibumi dan akan tinggal di bumi pula berdasarkan ayat 30 surat AlBaqarah, hal ini membuktikan bahwa penciptaan Adam pertama kali adalah di bumi bukan di syurga yang dijanjikan seperti yang kita pahami sekarang ini.

Perhatikan ayat – ayat berikut ini :
“ Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata :”Hai kaumku sembahlah Allah, sekali – kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi dan menjadikan kamu pemakmurnya… “ (Hud :61)
“ Dari bumi itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan dari padanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain “ 
(Thaahaa :55)

“ Hai manusia jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan, maka ketahuilah sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah…” 
(Al Hajj :5)

“ Dialah yang menciptakan kamu dari tanah …” 
(Al An aam :2)

“Allah berfirman : “Di bumi itu kamu hidup dan dibumi itu kamu mati dan di bumi itu pula kamu akan dibangkitkan 
(Al A’raaf :25)

Pertanyaan yang muncul adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan surga pada ayat 35 surat Al Baqarah itu?
2. Benarkah surga yang dimaksud ayat tersebut surga yang dijanjikan?
 
Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah bukan surga yang dijanjikan sebab surga yang dijanjikan itu mempunyai ciri – ciri yang beberapa ciri tersebut adalah :
Ciri – ciri surga yang dijanjikan :
1.  Aman sejahtera
Sesuai dengan firman Allah “ Sesungguhnya orang – orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman – taman) dan didekat mata air – mata air (yg mengalir) “ 
(Al Hijr :45)

“(Dikatakan kepada mereka) Masuklah kedalamnya (Syurga yg dijanjikan) dengan sejahtera lagi aman 
(Al Hijr :46)

2.   Tidak ada pengusiran atau pengeluran dari padanya
“Mereka tidak merasa lelah didalamnya dan mereka sekali – kali tidak akan dikeluarkan daripadanya “ 
(Al Hijr :48)

3.   Makan dan minum semuanya halal dan tidak ada yang dilarang atau diharamkan
“ Diedarkan kepada mereka gelas yang berisi khamar dari sungai yang mengalir “
(Ash Shaffaat : 45)

“(Warnanya) putih bersih sedap rasanya bagi orang – orang yang minum” 
(Ash Shaffaat : 46)

“Tidak ada dalam khamar itu alkhohol dan mereka tiada mabuk karenanya “ 
(Ash Shaffaat : 47)

Mari kita bandingkan dengan surga (jannah) pada saat Adam diciptakan
1. Aman sejahtera, Adam dan Hawa tidak merasa aman sejahtera sebab setiap saat Iblis selalu mengodanya agar memakan buah pohon yang dilarang oleh Allah.
Hal ini membuktikan bahwa surga (jannah) pada saat Adam diciptakan bukanlah surga (jannah) dalam arti surga (jannah) yang dijanjikan tetapi Jannah dalam artian kebun / taman yang ada di bumi

2. Adam diusir Allah dari surga (jannah).
Hal ini membuktikan bahwa jannah yang dimaksud bukanlah jannah yang dijanjikan  sebab jannah yang dijanjikan tidak ada pengusiran, dan semakin jelas bahwa jannah (kebun/taman) pada saat penciptaan Adam letaknya adalah di Bumi.
Cukuplah firman Allah ini :
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat :”Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah dimuka bumi …“ (Al Baqarah : 30)
penekanan kalimat pada ayat tersebut adalah menciptakan Adam di bumi bukan disurga seperti surga yang kita pahami selama ini tetapi surga dalam arti kebun yang indah yang letaknya dimuka bumi.
Kata “ Jannah “  dalam bahasa Arab adalah kebun / taman. Alquran sering menggunakan kata jannah untuk pengertian yang berbeda pada setiap kalimat untuk tujuan tertentu contoh :
Kata Jannah yang bermakna kebun yang ada di bumi
“ Dan dibumi ini terdapat bagian – bagian yang berdampingan dan (jannah) kebun – kebun anggur, tanam- tanaman dan pohon kurma yang bercabang dan yang tidak bercabang…” (Ar Raad :4)
Kata Jannah yang bermakna surga yang dijanjikan
“ Adapun orang- orang yang beriman dan mengerjakan amal soleh, maka bagi mereka (jannah) kebun – kebun  tempat kediaman sebagai pahala terhadap apa yang telah mereka kerjakan (As Sajdah :19)

3. Dalam surga (jannah) yang dijanjikan tidak ada larangan atau barang yang diharamkan, lantas kenapa surga (jannah) pada saat Adam diciptakan ada pohon yang diharamkan? 
Jawabannya karena jannah tersebut bukanlah jannah yang dijanjikan tetapi jannah dalam pengertian kebun yang berada dibumi.

Penciptaan Hawa bukan dari tulang rusuk Adam
Benarkah Hawa dari tulang rusuk Adam?
Alquran menerangkan bahwa Hawa tidaklah diciptakan dari tulang rusuk Adam tetapi ia diciptakan sama seperti Adam diciptakan.

“ Hai sekalian manusia bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Allah menciptakan istrinya dan dari padanya Allah memperkembang biakan laki-laki dan perempuan yang banyak…”(An Nisaa’ :1)

“ Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan istrinya…”(Al A’raaf :189)

“ Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan dari padanya istrinya…(Az Zumar: 6)

Masalah pokok sebenarnya berkisar pada istilah “ diri yang satu “ atau dalam bahasa Arab disebut “ Nafs ” yang bisa berarti :
  1. Gabungan ruh dan tubuh atau ruh saja
  2. Jenis (species)
Dalam ayat yang tersebut di atas dinyatakan bahwa Hawa tidak diciptakan dari tulang rusuk Adam tetapi dari jenisnya, perhatikan surat An Nisaa’ ayat 1 tersebut dikatakan :

“ Dan dari padanya Allah ciptakan istrinya..”

Kata “ dari “ dalam Quran ditulis “ Min” dalam kalimat “ Min haa (dari padanya) “ bukan menunjuk satu bagian tetapi satu species, nature atau kesamaan.

Kita perhatikan kata ganti “ haa “ yang berarti “ nya “ dalam lafadz asli tertulis dari jenis feminim dan itu kembali kepada “ nafs “ yang bukan Adam, sebab sekiranya nafs itu adalah tertuju pada Adam maka kata ganti untuk “ nya “ harus maskulin yakni “ huu “.

Hal ini membuktikan bahwa Hawa tidak diciptakan dari tulang rusuk Adam tetapi penciptaannya sama seperti penciptaan Adam pada awal penciptaan, Subhanallah Allahu Akbar suatu pembelaan yang besar dari Allah melalui Quran mu’jizat sepanjang masa terhadap kaum wanita.

“ Allah menjadikan bagi kamu istri – istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari istri – istri kamu itu anak – anak dan cucu – cucu” (An Nahl:72)

“ Dan diantara tanda – tanda kekusaanNya ialah Dia menciptakan untukmu istri – istri dari jenismu sendiri…”(Ar Ruum :21)

“ (Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan – pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan – pasangan (pula)…”(Asy Syuura :11)

Yang mengatakan bahwa Hawa tercipta dari tulang rusuk Adam adalah hadits – hadits, perlu diingat hadits–hadits yang bertentangan dengan Quran statusnya tertolak.

Justru keterangan yang menyatakan bahwa Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam 
berasal dari kitab perjanjian lama (kitabnya orang Kristen) pada Kitab Kejadian pasal 2 ayat 22 s/d 23 yang berbunyi :
“ Dan dari rusuk yang diambil Tuhan Allah dari manusia itu dibangunNyalah seorang perempuan lalu dibawaNya kepada manusia itu “

“ Lalu berkatalah manusia itu :” Inilah dia tulang dari tulangku dan daging dari dagingku ia akan dinamai perempuan sebab ia diambil dari laki – laki “

Demikian semoga bermanfaat dan menambah keimanan dan wawasan kita, amin.

You Might Also Like

1 Comments