PRATIWI SUDARMONO, Astronot Perempuan Indonesia

Pratiwi Pujilestari Sudarmono Pratiwi Pujilestari Sudarmono lahir di Bandung pada tanggal 31 Juli 1952.  Pratiwi Sudarmono menerim...

Pratiwi Pujilestari Sudarmono
Pratiwi Pujilestari Sudarmono lahir di Bandung pada tanggal 31 Juli 1952. 

Pratiwi Sudarmono menerima gelar Master dari Universitas Indonesia pada 1977, dan Ph.D. dalam bidang Biologi Molekuler dari Universitas Osaka, Jepang pada 1984.
Ia kemudian memulai karir ilmiahnya sebagai penerima beasiswa WHO untuk meneliti biologi molekuler Salmonella typhi. 

Sejak 1994 hingga 2000, ia menjabat sebagai ketua Departemen Mikrobiologi Fakultas Medis Universitas Indonesia. 
Sejak 2001 hingga 2002, ia menjadi peserta Program Sarjana Fulbright New Century.

Pratiwi Pujilestari Sudarmono adalah seorang ilmuwan Indonesia. Saat ini ia menjabat sebagai profesor mikrobiologi di Universitas Indonesia, Jakarta. 

http://www.rmol.co/images/berita/normal/586553_09471625012012_2_foto_berita.jpg
Calon astronot dari Indonesia Pratiwi Pujilestari Sudarmono (kanan) bersama Taufik Akbar yang menjadi cadangannya dalam foto yang diambil sekitar Oktober tahun 1985.
Di tahun itu wanita kelahiran Bandung, 31 Juli 1951 ini terpilih sebagai salah seorang astronot yang akan ikut dalam misi NASA STS-61-H. Namun misi tersebut gagal dilakukan menyusul kecelakaan pesawat ulang-alik Challenger di bulan November 1985 beberapa pekan sebelumnya.
Kini profesor mikrobiologi itu menjabat sebagai Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Bersama dua tokoh lain, Pratiwi mendapatkan penghargaan "RMOL Lifetime Achievement" yang akan diberikan pada "Malam Budaya Rakyat Merdeka" di Balai Sudirman, Jakarta, Minggu malam, 29 Januari 2012.

Pada bulan Oktober 1985, ia terpilih untuk ambil bagian dalam misi Wahana Antariksa NASA STS-61-H sebagai Spesialis Muatan. 
Taufik Akbar adalah cadangannya dalam misi ini. 

Namun, setelah bencana Challenger, pengiriman satelit komersial seperti Palapa B-3 milik Indonesia yang direncanakan pada misi STS-61-H ini dibatalkan, sehingga misi ini tidak pernah dijalankan. 
Satelit tersebut kemudian diluncurkan dengan sebuah roket Delta.

Sebagai seseorang yang bercita-cita menjadi seorang Astronot, hehehe... meskipun misi Ibu Pratiwi tersebut gagal, tapi saya tetap bangga sama beliau... 
Berharap, kalaupun cita-cita saya itu gak kesampaian yaa paling tidak ya suatu hari nanti akan ada Astronot asal Indonesia yang sukses mendarat di luar angkasa sana, 

Go... Go... Go... INDONESIA.!!!

You Might Also Like

0 Comments