Puasa Syawal Yukk...

Assalamualaikum... Wr, Wb. Syawal tlah tiba, Syawal tlah tiba, Horee.... hehehe.... Alhamdulillah, dalam sistem penanggalan Hijriah,...

Assalamualaikum... Wr, Wb.

Syawal tlah tiba, Syawal tlah tiba, Horee.... hehehe....
Alhamdulillah, dalam sistem penanggalan Hijriah, hari ini kita sudah memasuki hari kesepuluh di bulan kesepuluh atau bulan Syawal tahun 1434.

Nah, pada bulan Syawal ini, setelah momentum 1 Syawal atau hari Idul Fitri, umat muslim disunahkan untuk melaksanakan puasa selama 6 hari.

Puasa sunnah 6 hari di bulan Syawal ini adalah puasa sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, sebagai penyempurna ibadah puasa Ramadan.

Keutamaan Puasa Syawal
Dari situs Muslim.or.id, bagi yang berpuasa Ramadhan dengan sempurna lantas mengikutkan puasa 6 hari di bulan Syawal, maka ia akan mendapatkan pahala puasa setahun penuh. Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam :

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa 6 hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti 1th penuh.” (HR. Muslim no. 1164)

Itulah dalil dari jumhur atau mayoritas ulama yag menunjukkan sunnahnya puasa Syawal. 

Hukum Puasa Syawal
Yang berpendapat puasa tersebut sunnah adalah madzhab Abu Hanifah, Syafi’i dan Imam Ahmad. Adapun Imam Malik memakruhkannya. Namun sebagaimana kata Imam Nawawi rahimahullah, : 
”Pendapat dalam madzhab Syafi’i yang menyunnahkan puasa Syawal didukung dengan dalil tegas ini. Jika telah terbukti adanya dukungan dalil dari hadits, maka pendapat tersebut tidaklah ditinggalkan hanya karena perkataan sebagian orang. Bahkan ajaran Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam tidaklah ditinggalkan walau mayoritas atau seluruh manusia menyelisihinya. Sedangkan ulama yang khawatir jika puasa Syawal sampai disangka wajib, maka itu sangkaan yg sama saja bisa membatalkan anjuran puasa ‘Arafah, puasa ‘Asyura’ & puasa sunnah lain” (Syarh Shahih Muslim, 8: 51)

Kenapa puasa Syawal selama 6 hari bisa dinilai sebagai berpuasa selama setahun?
Dari Tsauban, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam, beliau bersabda,
“Barangsiapa berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah Idul Fitri, maka ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Karena siapa saja yang melakukan kebaikan, maka akan dibalas sepuluh kebaikan semisal.”
(HR. Ibnu Majah no. 1715. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Disebutkan bahwa setiap kebaikan akan dibalas minimal dengan sepuluh kebaikan yang semisal. Ini menunjukkan bahwa puasa Ramadhan sebulan penuh akan dibalas dengan 10 bulan kebaikan puasa. Sedangkan puasa enam hari di bulan Syawal akan dibalas minimal dengan 60 hari (2 bulan) kebaikan puasa. Jika dijumlah, seseorang sama saja melaksanakan puasa 10 bulan + 2 bulan sama dengan 12 bulan.

Itulah mengapa orang yang melakukan puasa Syawal bisa mendapatkan ganjaran puasa setahun penuh.

Tata Cara Melaksanakan Puasa Syawal
1. Puasa sunnah Syawal dilakukan selama enam hari Sebagaimana disebutkan dalam hadits bahwa puasa Syawal itu dilakukan selama enam hari
Lafazh hadits adalah : “Barangsiapa yg berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa 6 hari di bln Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh” (HR. Muslim no. 1164).

2. Lebih utama dilaksanakan sehari setelah Idul Fitri, namun tidak mengapa jika diakhirkan asalkan masih di bulan Syawal.
Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Para fuqoha berkata bahwa yang lebih utama, enam hari di atas dilakukan setelah Idul Fitri (1 Syawal) secara langsung. Ini menunjukkan bersegera dalam melakukan kebaikan.” (Syarhul Mumti’, 6: 465).

3. Lebih utama dilakukan secara berurutan namun tidak mengapa jika dilakukan tidak berurutan.
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin juga berkata, “Lebih utama puasa Syawal dilakukan secara berurutan karena itulah yang umumnya lebih mudah. Itu pun tanda berlomba-lomba dalam hal yang diperintahkan.” (Syarhul Mumti’, 6: 465).

4. Tunaikan qodho’ puasa terlebih dahulu agar mendapatkan ganjaran puasa Syawal yaitu puasa setahun penuh.
Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata, :
“Siapa yang mempunyai kewajiban qodho’ puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qodho’nya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qodho’ itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 391).
Begitu pula beliau mengatakan, :
“Siapa yang memulai qodho’ puasa Ramadhan terlebih dahulu dari puasa Syawal, lalu ia menginginkan puasa enam hari di bulan Syawal setelah qodho’nya sempurna, maka itu lebih baik. Inilah yang dimaksud dalam hadits yaitu bagi yang menjalani ibadah puasa Ramadhan lalu mengikuti puasa enam hari di bulan Syawal. Namun pahala puasa Syawal itu tidak bisa digapai jika menunaikan qodho’ puasanya di bulan Syawal. Karena puasa enam hari di bulan Syawal tetap harus dilakukan setelah qodho’ itu dilakukan.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 392).

Malikiyah dan Syafi’iyah menyatakan bahwa boleh berpuasa sunnah sebelum qadha, tetapi hukumnya makruh, karena hal ini menunjukkan sikap lebih menyibukkan diri dengan amalan sunnah sebelum qadha, sebagai bentuk mengakhirkan kewajiban.

Nah, untungnya dalam fikih ada kaidah, Jika ada perbedaan pendapat Ulama Fikih, maka kita yang awam boleh memilih salah satu yang paling sesuai dengan hati kita. Jadi kalau mau bayar utang puasa Ramadhan dahulu baru kemudian puasa syawal boleh, atau kalau mau puasa syawal dahulu baru bayar utang puasa Ramadhan juga boleh.

5. Boleh melakukan puasa Syawal pada hari Jum’at dan hari Sabtu.
Imam Nawawi rahimahullah mengatakan, :
“Ulama Syafi’iyah berpendapat bahwa dimakruhkan berpuasa pada hari Jum’at secara bersendirian. Namun jika diikuti puasa sebelum atau sesudahnya atau bertepatan dengan kebiasaan puasa seperti berpuasa nadzar karena sembuh dari sakit dan bertepatan dengan hari Jum’at, maka tidaklah makruh.” (Al Majmu’ Syarh Al Muhaddzab, 6: 309).
Hal ini menunjukkan masih bolehnya berpuasa Syawal pada hari Jum’at karena bertepatan dengan kebiasaan.

Jadi... khususnya buat teman-teman muslim, mumpung saat ini kita masih berada di pertengahan bulan Syawal, jadi masih ada waktu, yang belum melaksanakan puasa Syawal, Selamat melaksanakan puasa Syawal yaa...
Semoga Allah SWT menerima dan melipat gandakan pahala amalan puasa Ramadan dan puasa Syawal kita. Amin...

Wassalamualaikum... Wr, Wb.

You Might Also Like

8 Comments